Sejarah kain tile sangat luas. Salah satu negara yang menghasilkan kain ini adalah Italia. Negara ini tidak mau kalah dari saudaranya, yaitu Perancis yang terletak di benua Eropa. Italia juga mempunyai mesin industri khusus yang berguna untuk membuat bahan tile khas Italia. Umumnya bahan tile yang terbuat dari negara Italia berasal dari nilon.
Itulah sebabnya sifatnya sangat ringan dan mudah menghilangkan kerutannya hanya dengan digantung saja atau di uap saja. Disamping itu, kain yang berasal dari negara Italia ini teksturnya lebih lembut daripada bahan tile pada umumnya. Itulah sebabnya tile yang berasal dari negara Italia banyak peminatnya.
Sejarah Kain Tile
Selain di Italia, ternyata tile pertama kali dibuat oleh negara Perancis. Lebih tepatnya berada di bagian tengah ke selatan kota. Saat itu tile disebut sebagai tulle dan dibuat untuk memproduksi renda. Tile dulunya berasal dari sutra. Sehingga di zaman itu orang-orang yang menggunakannya biasanya berasal dari kain menengah ke atas.
Proses produksi (pembuatannya) sendiri bermula dari abad ke-18. Sementara bahan tile yang berbentuk jaring-jaring diperkenalkan pertama kali di acara balet yang digelar di Paris. Sehingga kain ini menjadi lebih populer untuk seni pertunjukan di negara Perancis daripada negara yang lainnya.
Namun asal mula bahan tile ini adalah bobbinet. Kain bobbinet sendiri pertama kali dibuat di negara Inggris di awal abad ke-19. Kain tersebut dibuat dengan melilitkan benang pakan pada benang lungsin. Sehingga terbentuklah kain bobbinet yang berbentuk heksagonal dan kuat.
Dengan begitu kain ini menjadi lebih kuat, tidak jatuh ke badan, dan tidak mudah memuntir. Karakteristik kainnya yang seperti itu karena proses pembuatannya berasal dari benang lungsin yang dililit oleh benang pakan. Sehingga hal ini membuat bentuk kain tile menjadi lebih kuat dan tahan lama.
Meskipun disebut bahan tile berasal dari bobbinet, namun keduanya merupakan jenis kain yang tidak sama. Bahkan dari beberapa sumber menyebutkan bila orang Yunani Kuno saat itu juga memakai banyak jubah, serta kerudung tipis yang diikat ke kepala lengkap dengan bunganya. Namun seiring berjalannya waktu, kain itu mulai menghilang dan tidak digunakan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa asal mula dari tile agak samar dan belum diketahui dengan pasti. Karena saat itu belum ada catatan sejarahnya. Namun jelas di tahun 1840, saat itu Raja Victoria menggunakan pakaian yang berasal dari tile untuk gaun pernikahannya. Itupun warnanya cerah.
Sejak saat itulah tile mulai populer untuk pembuatan gaun pernikahan. Setelah itu, para desainer yang berasal dari kalangan papan atas dari Paris, yaitu English F. Worth menciptakan topi kerudung dari tile di akhir abad ke-19.
Topi kerudung dari tile ini digunakan sebagai penanda strata sosial. Sehingga kebanyakan wanita yang menggunakannya berasal dari orang kaya. Sementara untuk topi kerudung berwarna hitam merupakan tanda bahwa ada teman atau kerabat yang meninggal dunia.
Selanjutnya bahan ini mulai dikembangkan lagi untuk pembuatan rok tutu untuk penari balet. Setelah itu mulai berkembang lagi untuk berbagai macam bidang kebutuhan. Selain itu, bahan pembuatannya juga mulai bervariasi. Tidak hanya dari sutra saja.
Namun, saat ini Anda juga bisa menemukan tile dari bahan yang lainnya juga. Misalnya saja seperti wol, katun, dan juga polyamide. Untuk variasi warnanya juga semakin banyak. Sehingga hal ini membuat kain tile disukai banyak orang.